Bahasa Tak Berbatas

Musik.

Menurutku, musik adalah suatu karya seni yang sangat brilian. Ya, musik menjadikan kita lebih mudah dalam berkomunikasi. Bagiku, musik adalah salah satu media, salah satu bahasa untuk mengungkapkan apa yang kita rasakan saat lidah sudah kemarau dan tak mampu lagi merangkai kata sendiri.

 

Berhubungan dengan musik, belakangan ini ada beberapa lagu yang sering sekali aku dengarkan. Diantaranya ada lagu dari Indonesia, ada juga yang dari luar Indonesia. Aku menilai lagu dari dua sisi, yang pertama tentu dari “bagaimana ia terdengar” atau instrumennya, nadanya, iramanya sedangkan sisi satunnya lagi adalah dari “apa yang diungkapkan dalam lagu tersebut” atau lirik lagunya.

 

Tak bohong, belakangan ini industri musik Indonesia memang mengalami kebobrokan. Yah, paling tidak, itulah pendapatku. Kini yang disebut musik dan musisi itu bukanlah lagi seniman yang memang mencintai musik dan memiliki keinginan untuk “merangkul” orang lain dengan “bahasa” indahnya. Menurutku, musisi masa kini hanya mengejar kepopuleran, atau ada juga yang hanya “ikut-ikutan trend”. Mereka kehilangan jati dirinya sebagai musisi.

 

Namun, tak bisa dipukul rata begitu saja. Tentunya masih ada musisi yang berkualitas dan berdedikasi tinggi. Yah walaupun ini hanya menurut pandanganku, setidaknya bagiku musik yang dituangkannya dalam lagu-lagunya masih memiliki “jiwa”. Liriknya pun bagiku sederhana, namun cukup untuk menyampaikan “pesan” yang dimaksud kepada para pendengarnya.

 

Ya, belakangan ini aku cukup sering mendengarkan lagu milik Sandhy Sondoro, seorang penyanyi Indonesia, yang berjudul “Tak Pernah Padam”.

Senyumanmu masih jelas terkenang
Hadir selalu seakan tak mau hilang dariku, dariku
Takkan mudah ku bisa melupakan
Segalanya yang telah terjadi 
Di antara kau dan aku, di antara kita berdua

Kini tak ada terdengar kabar dari dirimu
Kini kau telah menghilang jauh dari diriku
Semua tinggal cerita antara kau dan aku
Namun satu yang perlu engkau tahu 
Api cintaku padamu tak pernah padam, tak pernah padam

Takkan mudah ku bisa melupakan
Segalanya yang telah terjadi 
Di antara kau dan aku, di antara kita berdua

Kini tak ada terdengar kabar dari dirimu
Kini kau telah menghilang jauh dari diriku
Semua tinggal cerita antara kau dan aku
Namun satu yang perlu engkau tahu 
Api cintaku padamu tak pernah padam

Api cintaku padamu

Kini tak ada terdengar kabar dari dirimu
Kini kau telah menghilang jauh dari diriku
Semua tinggal cerita antara kau dan aku
Namun satu yang perlu engkau tahu 
Api cintaku padamu tak pernah padam, tak pernah padam

Sederhana, bukan?

Tapi coba dengarkan, resapi musiknya. Resapi “perasaan” yang disampaikan oleh penyanyinya. Gotcha! Lalu kamu akan berpindah dunia. Ke dunia dimana kamu tak butuh panjang lebar tinggi untuk menyampaikan apa yang kau rasakan. Namun ingatlah, dari sejumlah rangkaian kata yang dinyanyikan, ada berjuta makna yang diterbangkan ke dalam hatimu, merasuki pikiranmu. Yang manakah yang seharusnya kau tangkap?

 

Karena musik itu memang tak cuma satu, musik itu tak terbatas.

Rindu Hujan

Aku rindu hujan yg menderu deru
Yang berseru lalu membuatku membisu
Membeku dalam lamunan rindu
Hujan yang setiap tetesnya membawa bayang bayang aku
Aku yang dulu
Yang belum terjebak kelu