Saat itu saya lagi iseng buka-buka jejaring sosial Path, kemudian menemukan postingan teman saya yang isinya seperti ini:
Tertarik, saya membuka link yang ia share di sini: http://www.buzzfeed.com/lanesainty/in-zayn-i-have-struggled?bffb
Artikel itu membahas tentang sebuah seminar di Sydney Opera House, dimana Stephen Hawking menjadi pembicara dalam seminar itu namun dalam bentuk Hologram. Hawking yang pada saat itu berada di Universitas Cambridge UK membahas mengenai misteri tentang alam semesta, bagaimana rasanya didiagnosa terkena penyakit ALS, dan tentang masa depan planet kita.
Hawking berpendapat bahwa dalam kurang dari 1000 tahun lagi, kemungkinan besar manusia akan pindah ke planet lain.
Dari pembahasan tersebut, muncul beberapa pertanyaan dari peserta. Namun ada satu pertanyaan yang menarik bagi Hawking. Tak disangka, si peserta justru menanyakan tentang hubungan keluarnya Zayn Malik dari One Direction dengan efek kosmologis yang terjadi karena miliaran remaja patah hati.
“What do you think is the cosmological effect of Zayn leaving One Direction and consequently breaking the hearts of millions of teenage girls across the world?”
Kalo saya yang menerima pertanyaan seperti ini, saya mungkin bilang bahwa itu semua nggak ada hubungannya. Tapi lain dengan Hawking, ia justru menanggapi positif pertanyaan tersebut. Jawabannya pun sangat brilian,
“Finally, a question about something important,” he said.
“My advice to any heartbroken young girl is to pay close attention to the study of theoretical physics. Because one day there may well be proof of multiple universes.
“It would not be beyond the realms of possibility that somewhere outside of our own universe lies another different universe.”
“And in that universe, Zayn is still in One Direction.”
It got better still for the questioner. βThis girl may like to know that in another possible universe, she and Zayn are happily married,β Hawking added.
Begitu katanya.
Tapi, bukan itu yang ingin saya sampaikan di tulisan kali ini.
Mari kita baca dari awal artikel tersebut. Memang main idea dari artikel itu adalah menyampaikan respon Hawking terhadap pertanyaan tentang Zayn Malik. Namun di sela-sela artikel tersebut, terselip kata-kata yang menurut saya bijaksana.
“So remember to look up at the stars and not down at your feet. Try to make sense of what you see and wonder about what makes a universe exist. Be curious. And however difficult life may seem, there is always something you can do and succeed at. It matters that you don’t just give up.”
Dalam keterbatasannya karena mengidap penyakit ALS, Hawking tidak berhenti untuk terus belajar. Terus mempertanyakan banyak hal. Bahkan, dengan apa yang ia suka, ia bisa memotivasi orang lain.
Intinya apa?
Jangan berhenti mencari. Jangan menyerah. Karena walaupun susah, pasti setidaknya ada sesuatu yang kita bisa lakukan dan bermanfaat untuk orang lain π